Kamis, 18 Februari 2016

rangkuman ipa kelas 9

IPA

BAB 1

A.   Pembelahan sel

1.      Pembelahan mitosis

Merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anakan yang berbeda mempunyai susunan genetika yang sama, termasuk sama dalam jumlah kromosom induknya. Jumlah kromosom yang dimiliki sel anakan adalah 2n (diploid). Pembelahan mitosis merupakan proses yang berkeseimbangan terdiri dari 4 fase, yaitu profase, metaphase, anaphase, telopase. Biasanya tahap telofase selalu diikuti dengan pembelahan sitoplasmayang disebut dengan sitokinesis. Pada saat sitokinesis terbentuk cincin pembelahan yang berfungsi membagi sitoplasma sehingga terbentuk dua sel anakan.

2.      Pembelahan meiosis

Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang masing-masing sel anakannya memiliki separuh dari jumlah kromosom induk. Jumlah kromosom yang dihasilkan oleh sel anakan adalah n (haploid). Meiosis atau pembelahan reduksi berlngsung dalam dua tingkat yaitu meiosis 1 dan meiosis 2.

 

B.               Organ reproduksi

1.     Pada laki-laki


a.       Organ eksternal

·         Skrotum

Suatu kantung yang berfungsi menjaga agar suhu testis di bawah suhu tubuh, karena spermatogenesis pada manusia tidak bisa berlangsung dengan baik pada suhu tubuh normal.

·         Penis

Saluran urogenital (urine dan kelamin) yang dibungkus oleh jaringan erektil. Penis merupakan alat untuk memasukkan sperma ke tubuh induk wanita.

b.      Organ internal

·         Testis

Bagian yang berfungsi menghasilkan sperma dan hormone testosteron

·         Vas deferens

Merupakan saluran sperma

·         Epididimis

Bagian yang berfungsi untuk pematangan sperma dan penyimpanan sperma

·         Vesikula seminalis

Kelenjar yang berkelok-kelok dan terletak di belakang kantung kemih. Kelenjar ini menghasilkan cairan pekat berwarna kuning, mengandung makanan yang merupakan sumber energi bagi pergerakan sperma

·         Kelenjar prostat

Kelenjar penghasil semen terbesar, bersifat encer dan berwarna putih, berisi makanan untuk sperma

·         Kelenjar cowper

Terdapat di sepanjang uretra, berfungsi menyekresikan cairan lender bening yang menetralkan cairan urine yang bersifat asam yang tertinggal pada uretra.

2.      Pada wanita


a.       Organ ekstrenal

·         Labia mayor (bibir vagina yang tampak tebal) berisikan lemak

·         Labia minor (bibir kecil), yaitu sepasang lipatan putih kecil yang halus dan tipis serta tidak dilapisi lemak

·         Klitoris, tonjolan kecil disebut juga kelentit

·         Orrifium urethrae (muara saluran kencing), tepat dibawah klitoris

·         Hymen (selaput darah), berlokasi di bawah saluran kencing

b.      Organ internal

·         Ovarium

Berfungsi untuk  menghasilkan ovum dan hormon (esterogen dan progesterone). Jika sudah matang akan dikeluarkan dari ovarium (ovulasi).

·         Tuba fallopi (oviduk)

Tempat terjadinya fertilisasi dan saluran yang menangkap ovum pada peristiwa ovulasi.

·         Uterus (rahim)

Merupakan organ tebal dan berotot yang merupakan tempat berkembangnya embrio.

·         Serviks (leher rahim)

Saluran tempat keluarnya bayi pada proses melahirkan dan tempat pengeluaran sperma pada saat kopulasi.

C.  Fertilisasi

     Fertilisasi merupakan peristiwa meleburnya sperma dan sel telur (ovum) yang menghasilkan zigot. Pada peristiwa fertilisasi,  satu sel telur hanya dapat dibuahi satu sel sperma. Sifat makhluk hidup, ditentukan pada saat fertilisasi, dengan meleburnya material genetic dari induk betina dan induk jantan.

     Berikut adalah tahap-tahap perkembangan embrio:

·         Zigot, hasil peleburan sel telur dan sel sperma.

·         Morula, kumpulan sel berbentuk bola yang  merupakan hasil pembelahan sel secara terus menerus dari zigot.

·         Gastrula, kumpulan sel yang terdiri dari tiga lapisan (ektodern, mesoderm, dan endoderm). Ketga lapisan ini terbentuk hasil dari migrasi sel-sel blastula.

·         Morfogenesis dan organogenesis, merupakan tahap pembentukan organ dan tubuh embrio.

D.   SIKLUS MENSTRUASI

           

 Menstruasi adalah pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding rahim sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah karena tidak ada embrio yang melekat. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata bekisar 28 hari. Hari pertma menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstuasi. Siklus menstruasi terjadi dalam empat fase yaitu:

1.      Fase Pra ovulasi / Follikuler.

            Fase ini terjadi pada hari ke 5 s/d 15. Hormon yang berperan adalah gonadotrophin            releasing hormone ( GnRH ) yang disekresikan oleh hipotalamus. GnRH akan           merangsang hipofisis anterior untuk mensekresikan FSH (Follikel Stimulating       Hormon ) yang akan merangsang pertumbuhan folikel pada ovarium. Pada fase ini    hanya satu folikel yang tumbuh menjadi sebuah sel telur ( ovum ). Follikel akan      mensekresi hormone esterogen.

2.      Fase Ovulasi / ovulatoir

            Fase ini terjadi pada hari ke-15.Meningkatnya kadar esterogen yang disekresi follikel         pada fase pra ovulasi  mengakibatkan kadar FSH turun sehingga menyebabkan     hipotalamus mensekresi GnRH yang akan merangsang hipofisis   anteriormensekresi Luteinizing hormone ( LH ) yang akan mendorong pemasakan folikel sehingga sel telur dibebaskan.

3.      Fase pasca ovulasi

            Fase ini terjadi pada hari ke -15 hingga ke-28. Follikel yang telah melepaskan telur             akan mengalami perubahan menjadi korpus      luteum. Korpus luteum akan mensekresi        hormone progesterone yang berfungsi memelihara endometerium.

4.      Fase menstruasi

            Terjadi pada hari ke-29.

            Fase ini akan terjadi jika ovum yang dibebaskan oleh folikel tidak terbuahi oleh                  spermatozoid, di mana korpus luteum meluruh menjadi korpus albikans. Korpus         albikans akan mensekresi esterogen. Sekresi esterogen menyebabkan progesterone            menurun jumlahnya. Dengan menurunnya kadar progesterone maka dinding            endometerium meluruh bersma-sama dengan ovum. Maka terjadilah menstruasi /    perdarahan. Fase menstruasi tidak akan terjadi jika ovum terbuahi oleh sperma, sebab            jika terjadi pembuahan maka korpus luteum akan mensekresikan hormone Human             Chorionic Gonadotropin (HCG)

E.    GAMETOGENESIS

1.      Spermatogenesis


 Pembentukan sel kelamin jantan disebut spermatogenesis dan terjadi pada tubulus seminiferus. Proses ini akan terjadi secara terus menerus seumur hidup laki-laki sejak mengalami masa puber.

2.      Oogenesis

Pembentukan sel kelamin betina disebut oogenesis dan terjadi di ovarium

F.    PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

1.      Gonore

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri neisseria gonorrhoe. Gejala timbulnya penyakit ini adalah sakit dan mengeluarkan nanah dan lender berwarna hijau dari alat kelamin dan berbau tidak sedap saat buang air kecil. Penyakit ini jika diderita oleh ibu hamil akan menimbulkan kebutaan pada bayi.

2.      Herpes simplex genitalis

Disebabkan oelh virus herpes simplex tipe II yang menyerang kult didaerah geitalia luar, anus, dan vagina. Gejalanya adalah gata;, pedih, kemerahan pada kulit daerah kelamin.

3.      Sifilis atau raja singa

Adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakter treponema pallidum. Gejalanya adalah luka pada tempat masuknya bakteri ke dalam tubuh (sekitar alat kelamin).

G.   UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT PADA REPRODUKSI MANUSIA

·        Menggunakan celana dalam berbahan katun atau lembut

·        Membiasakan membilas organ reproduksi setelah selesai BAB ATAU BAK

·        Mengganti celana dalam 2-3 kali sehari

·        Memotong rambut pada daerah reproduksi jika sudah panjang

·        Bagi perempuan, hindari gunakan sabun pencuci daerah kewanitaan dan pantyliner karena akan menyebabkan kelembapan daerah reproduksi berkurang sehingga kuman-kuman dapat dengan mudah masuk.

·        Rajin berolahrga dan mengonsumsi buah dan sayur serta banyak minum air putih

BAB 2

A.   SISTEM REPRODUKSI PADA TUMBUHAN

1.     reproduksi pada tumbuhan angiospermae / tumbuhan biji tertutup

tumbuhan angiospermae adalah tumbuhan yang memiliki cirri bakal biji didalam bakal buah. Dibagi 2 yaitu:

a.       reproduksi aseksual / vegetative

terjadi karena tumbuhan dapat menghasilkan individu baru tanpa melibatkan proses fertilisasi. Dibagi 2 yaitu:

1). Reproduksi aseksual alami

a). Rhizoma

      tunas (batang) berada di dalam tanah , contoh: jahe, kunyit, dan lengkuas.

b). Stolon / geragih

      batang tumbuhan menjalar di atas tanah, contoh: stroberi.

c). Umbi lapis

      struktur yang merupakan batang dan daun, contoh: bawang merah.

d). Umbi batang

      bagian tumbuhan yang mengalami pembengkakan pada batang di dalam tanah,      contoh: kentang dan ubi jalar.

e). Kuncup adventif daun

      kuncup yang terdapat pada tepi daun disebut tunas luar pada daun/kuncup             adventif daun, contoh: cocor bebek.

2). Reproduksi aseksual buatan

a). Cangkok

      dilakukan dengan cara mengupas kulit suatu tangkai tanaman berkayu,       kemudian dibalut dengan tanah dan dibungkus dengan sabut kelapa/palstik            hingga tumbuh akar.

b). Merunduk

      dilakukan dengan menanamkan tangkai tanaman ke tanah, sehingga bagian            yang tertanam tumbuh akar, contoh: alamanda.

c). Menyambung/enten

      memotong suatu batang tanaman lalu disambung dengan batang tanaman lain        yang sejenis tapi berbeda sifat, contoh: terong dan bougainvillea.

d). Menempel/okulasi

      menempel mata tunas yang ada pada kulit tanaman pada batang tanaman yang       sejenis, contoh: tanaman jeruk.

e). Stek

      cara reproduksi vegetative dengan memotong suatu bagian tanaman dan     kemudian ditanam untuk mendapatkan individu baru.

b.      Reproduksi seksual pada tumbuhan angiospermae

Sel sperma dan sel telur mengalami peleburan atau fertilisasi sehingga terbentuk embrio yang tersimpan dalam biji.

1). Penyerbukan/polinasi

      Adalah proses menempelnya serbuk sari ke kepala putik. Beberapa macam penyerbukan yaitu

      a). Angin (anemogami)

      b).serangga (entomogami)

      c). Burung (ornitogami)

      d). Kelelawar ( kripterogami)

      e). Manusia (antropogami)

2). Pembuahan/fertilisasi

      Serbuk sari sebagai sel kelamin jantan dan putik sel kelamin betina jika        bergabung akan membentuk zigot.

3). Penyebaran biji

      Dapat dilakukan dengan bantuan manusia/alami. Setelah terjadi pembuahan,          bakal biji akan menjadi biji yang kemudian tumuh di area lain jauh dengan        induknya. Macam-macam penyebaran biji yaitu:

      a). Anemokori/angin

      b). Hidrokori/air

      c). Zookori/hewan

      d). Antropokori/manusia

4). Perkecambahan

      Berakhir masa dormansi biji adalah ketika biji mulai tumbuh menjadi           tumbuhan baru.

2.      Reproduksi tumbuhan gymnospermae (tumbuhan biji terbuka)

Tidak memiliki bunga, tetapi memiliki alat reproduksi seksual/generative yang disebut strobilus/runjung. Strobilus ada strobilus jantan dan strobilus betina. Tumbuhan gymnospermae juga dapat melakukan reproduksi aseksual seperti tumbuhan pakis haji dan pinus.

3.      Reproduksi pada tumbuhan paku dan lumut

1.      Reproduksi pada tumbuhan paku

Semua tumbuhan paku tidak menghasilkan bunga. Berkembang biak dengan spora. Fertilisasi terjadi jika sperma dihasilkan oleh anteridium sampai sel telur yang dihasilkan oleh arkegonium sehingga akan dihasilkan zigot. Reproduksi aseksual pada tumbuhan paku dapat terjadi dengan rhizomaa. Rhizome dapat tumbuh ke segala arah dan membentuk koloni tumbuhan pakau yang baru. Siklus yang terjadi pada tumbuhna paku disebut metagenesis.

2.      Reproduksi tumbuha lumut

Lumut merupakan tumbuhan yang hidup di daerah lembab. Tumbuha lumut mengalami reproduksi aseksual melalui kuncup/gemmae dan melakukan fragmentasi. Yang terjadi jika tumbuhan lumut melepaskan bagian tubuhnya untuk menjadi individu baru.

B. REPRODUKSI PADA HEWAN

            Reproduksi seksual pada vertebrata diawali dengan perkawinan yang diikuti dengan terjadinya fertilisasi. Fertilisasi tersebut kemudian menghasilkan zigot yang akan berkembang menjadi embrio.
Fertilisasi pada vertebrata dapat terjadi secara eksternal atau secara internal:

1.      Fertilisasi eksternal merupakan penyatuan sperma dan ovum di luar tubuh hewan betina, yakni berlangsung dalam suatu media cair, misalnya air. Contohnya pada ikan (pisces) dan amfibi (katak).

2.      Fertilisasi internal merupakan penyatuan sperma dan ovum yang terjadi di dalam tubuh hewan betina. Hal ini dapat terjadi karena adanya peristiwa kopulasi, yaitu masuknya alat kelamin jantan ke dalam alat kelamin betina. Fertilisasi internal terjadi    pada hewan yang hidup di darat (terestrial), misalnya hewan dari kelompok reptil, aves dan mamalia.
Setelah fertilisasi internal, ada tiga cara perkembangan embrio dan kelahiran keturunannya, yaitu dengan cara ovipar, vivipar dan ovovivipar.

·         Ovipar (Bertelur)
Ovipar merupakan embrio yang berkembang dalam telur dan dilindungi oleh cangkang. Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang ada di dalam telur. Telur dikeluarkan dari tubuh induk betina lalu dierami hingga menetas menjadi anak. Ovipar terjadi pada burung dan beberapa jenis reptil.

·         Vivipar (Beranak)
Vivipar merupakan embrio yang berkembang dan mendapatkan makanan dari dalam uterus (rahim) induk betina. Setelah anak siap untuk dilahirkan, anak akan dikeluarkan dari vagina induk betinanya. Contoh hewan vivipar adalah kelompok mamalia (hewan yang menyusui), misalnya kelinci dan kucing.

·         Ovovivipar (Bertelur dan Beranak)
Ovovivipar merupakan embrio yang berkembang di dalam telur, tetapi telur tersebut masih tersimpan di dalam tubuh induk betina. Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang berada di dalam telur. Setelah cukup umur, telur akan pecah di dalam tubuh induknya dan anak akan keluar dari vagina induk betinanya. Contoh hewan ovovivipar adalah kelompok reptil (kadal) dan ikan hiu.

Reproduksi pada hewan invertebrata bisa terjadi secara seksual (melibatkan sel kelamin) maupun aseksual (tidak melibatkan )
Reproduksi aseksual/vegetative meliputi :

1.      Fragmentasi yaitu pemisahan salah satu bagian tubuh yang kemudian dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. Contohnya Planaria sp dan Asterias sp.

2.      Budding/tunas/gemmulae yaitu pembentukan tonjolan pada salah satu bagian tubuh hewan dan adapat berkembang menjadi individu baru. Contohnya hewan Acropora sp dan Euspongia sp.

3.      Sporulasi yaitu dengandibentuknya spora pada sel indukdan akhirnya spora akan berkembang menjadi individu baru. Contohnya pada Plasmodium sp.

4.      Parthenogenesis yaitu terbentuknya individu baru melalui sel telur yang tanpa dibuahi. Contohnya lebah madu jantan, semut jantan dan belalang.

BAB 3 (PERKEMBANGAN PENDUDUK DAN DAMPAKNYA BAGI LINGKUNGAN)

A.   POPULASI PENDUDUK

        Populasi penduduk adalah sejumlah orang yang mendiami wilayah tertentu pada waktu tertentu. Sedangkan kepadatan populasi penduduk adalah jumlah penduduk rata-rata setiap 1km2.

Perubahan kepadatan populasi manusia pada suatu daerah dipengaruhi oleh:

a.       Angka kelahiran (natalitas)

Dapat dihitung dengan:

Angka kelahiran= jumlah bayi yang lahir dalam 1 tahun      x 1000

                                                Jumlah penduduk
kriteria angka kelahiran:

·         Angka kelahiran rendah, kurang dari 20 per tahun

·         Angka kelahiran sedang, antara 20-30 per tahun

·         Angka tinggi, lebih dari 30 per tahun

b.      Angka kematian (mortalitas)

Dapat dihitung dengan:

Angka kematian =             jumlah kematian                x 1000

                                    Jumlah populasi manusia

      kriteria angka kematian:

·         Angka kematian rendah, kurang dari 13 per tahun

·         Angka kematian sedang, antara 14-18 per tahun

·         Angka kematian tinggi, lebih dari 18 per tahun

c.       Perpindahan penduduk (migrasi)

Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lainnya. Migrasi dibedakan menjadi 2 yaitu:

a.       Migrasi dalam satu Negara

Meliputi transmigrasi dan urbanisasi. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah yang jarang penduduknya (dari kota ke desa). Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.

b.      Migrasi antarnegara

Meliputi imigrasi, emigrasi, dan remigrasi. Imigrasi adalah masuknya penduduk dari suatu Negara ke Negara lain. Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari suatu Negara ke Negara lain. Remigrasi adalah perpindahan penduduk untuk kembali ke tanah airnya semula.

B.   DAMPAK NEGATIF KEPADATAN POPULASI MANUSIA

a.       Kurangnya bahan makanan sehingga menimbulkan bencana kelaparan

b.      Habisnya sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui sehingga krisis energy

c.       Kurangnya ketersediaan air bersih akibat dari pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan

d.      Terjadinya polusi udara

C.   PENCEMARAN LINGKUNGAN

        Pencemaran lingkungan adalah masuknya makhluk hidup, zat, energy, komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan menurun sampai ke tingkat tertentu dan menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran yang terjadi di lingkungan, antara lain pencemaran air, udara, dan tanah.

BAB 4

A.   ATOM

Menurut Teori atom Dalton, atom adalah bagian terkecil dari unsur yang sudah tidak dapat dibagi lagi dengan reaksi kimia biasa. Menjelang abad ke-19, diketahui bahwa atom bukanlah partikel yang tidak dapat dibagi-bagi lagi karena mengandung sejumlah partikel subatomik yaitu elektron, proton, dan netron. 
 

 Atom terdiri atas inti atom dan dikelilingi oleh elektron yang bergerak menurut orbit tertentu. Hampir semua massa atom terpusat di inti atom yang berupa proton dan neutron.

 Lambang sebuah atom ditulis sebagai berikut :

 

 Keterangan :

A : nomor massa 

Z : nomor atom

Nomor massa = jumlah poton + jumlah neutron

Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron

Jumlah neutron = Nomor massa – Nomor atom 

B.   ION

Sebuah atom dikatakan netral jika jumlah proton sama dengan jumlah elektron. 
Jika suatu atom netral menangkap elektron, maka jumlah elektronnya akan menjadi lebih banyak dibandingkan dengan jumlah protonnya. Atom yang menangkap elektron ini dikatakan atom yang bermuatan negatif. 
Jika suatu atom netral melepaskan elektron, maka jumlah protonnya akan menjadi lebih banyak dibandingkan dengan jumlah elektronnya. Atom yang melepaskan elektron ini dikatakan bermuatan positif. 
Atom yang bermuatan listrik disebut ion. Ion positif disebut kation dan ion negatif disebut anion.
Ion merupakan atom atau gugus atom yang menerima atau melepas elektron.
Garam dapur (NaCl) merupakan contoh bergabungnya kation Na+ dengan anion Cl-

C.   MOLEKUL

Molekul adalah partikel yang terdiri atas dua atau lebih atom, baik atom sejenis maupun atom yang berbeda. 
Molekul yang terdiri atas atom sejenis disebut molekul unsur, sedangkan molekul yang terdiri atas atom-atom yang berbeda disebut molekul senyawa. 
Contoh molekul unsur :

1.   Gas hidrogen (H2)

  1. Gas oksigen (O2)
  2. Gas nitrogen (N2)
  3. Gas Klorin (Cl2)
  4. Iodin (I2)
  5. Fosfor (P4)
  6. Belerang (S8

Contoh molekul senyawa :

1.   Natrium klorida (NaCl)

  1. Natrium hidroksida (NaOH)
  2. Asam sulfat (H2SO4
  3. Karbondioksida (CO2)
  4. Amonia (NH3)

D.   KONFIGURASI ELEKTRON

1.      Pengertian konfigurasi electron

    

     konfigurasi elektron adalah susunan atau distribusi elektron-elektron pada sebuah atom atau molekul. Susunannya mengikuti aturan khusus. Aturan tersebut antara lain prinsip aufbau, kaidah hund, dan larangan pauli. Menurut hukum mekanika kuantum, untuk sistem yang hanya memiliki satu elektron, elektronnya dapat berpindah dari satu konfigurasi ke konfigurasi lain dalam bentuk foton. Konfigurasi elektron menunjukkan jumlah elektron pada setiap sublevel. Sublevel pertama adalah 1s, kemudian 2s, 2p, 3s, 3p, dan seterusnya. Masing-masing elektron dapat berpindah dengan sendirinya di dalam sebuah orbital. Salah satu contoh konfigurasi elektron adalah atom neon dengan konfigurasi 1s2 2s2 2p6. 

2.    Kulit dan subkulit dalam konfigurasi electron

                  Konfigurasi elektron didasari oleh model atom Bohr dan masih digunakan untuk menjabarkan kulit dan subkulit selain pemahaman mekanika kuantum yang            lebih kompleks.

                  Sebuah kulit elektron adalah beberapa subkulit yang berbagi bilangan          kuantum yang sama yaitu n (nomor sebelum angka dalam sebuah orbital). Sebuah     atom dengan kulit ke-n dapat berisi 2n2 elektron. Misalnya, kulit pertama dapat berisi         2 elektron, kulit kedua dapat berisi hingga 8 elektron, dan kulit ketiga 18 elektron.          Faktor yang membuatnya selalu genap adalah karena subkulit dapat menjadi dua   bergantung pada putaran elektronnya. Setiap orbital dapat dimasuki sampai dua      elektron dengan putaran yang berlawanan, satu dengan putaran +1/2 (biasanya             dilambangkan dengan tanda panah ke atas) dan satu dengan putaran –1/2         (dilambangkan dengan tanda panah ke bawah).

                  Subkulit adalah sebuah tempat di dalam kulit yang berisi bilangan azimuth             yaitu . Nilai dari ℓ (0, 1, 2, atau 3) sesuai dengan masing-masing label s, p, d, dan f.            Jumlah maksimum elektron yang bisa ditempatkan di sebuah subkulit dirumuskan        sebagai 2(2ℓ+1). Pada subkulit s maksimum 2, 6 elektron pada subkulit p, 10 pada            subkulit d, dan 14 pada subkulit f.

                  Jumlah elektron yang dapat mengisi setiap kulit dan masing-masing subkulit           muncul dari perhitungan mekanika kuantum, tertama prinsip larangan Pauli, dimana             tidak ada dua elektron di satu atom yang memiliki nilai bilangan kuantum yang sama.

3.      Notasi konfigurasi electron

            Ahli fisika dan ahli kimia menggunakan notasi standar untuk mengetahui konfigurasi elektron dari sebuah atom dan molekul. Untuk atom, notasinya terdiri dari urutan orbital atom (contoh: untuk fospor urutannya adalah 1s, 2s, 2p, 3s, 3p) dengan nomor elektron mengisi masing-masing orbital dalam format superscript. Contoh, hidrogen memiliki satu elektron dalam orbital s kulit pertama, jadi konfigurasinya ditulis 1s1. Litium memiliki dua elektron di subkulit 1s dan satu elektron di subkulit 2s sehingga konfigurasi elektronnya ditulis 1s2 2s1 (dibaca “satu-s-dua, dua-s-satu”). Fosfor dengan nomor atom 15 memiliki konfigurasi elektron 1s22s2 2p6 3s2 3p3.

a.       Aturan penuh setengah penuh

                        Sifat ini berhubungan erat dengan hibridisasi elektron. Aturan ini menyatakan        bahwa           “suatu elektron mempunyai kecenderungan untuk berpindah orbital apabila            dapat   membentuk susunan elektron yang lebih stabil”. Untuk konfigurasi elektron       yang berakhir pada sub kulit d berlaku aturan penuh dan setengah penuh.      Contohnya adalah sebagai berikut:

                24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4  menjadi 24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5

                        Dari contoh diatas terlihat apabila 4s diisi 2 elektron maka 3d kurang satu   elektron untuk menjadi setengah penuh. Maka elektron dari 4s akan berpindah ke 3d.

b.      Konfigurasi electron ion

                        Unsur yang mengalami ionisasi akan mengalami perubahan jumlah   elektron. Misalnya adalah besi (Fe) yang mempunyai nomor atom 26 dan          mempunyai konfigurasi elektron [Ar] 3d64s2. Jika Fe terionisasi menjadi Fe2+,          maka elektron Fe berkurang 2 dari jumlah asal. Sehingga konfigurasi             Fe2+ adalah [Ar] 3d6. Ingat, jika sebuah atom mengalami ionisasi maka yang           berkurang adalah elektron valensi (elektron terluar).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar