Agama Katolik
ALLAH BERKEHENDAK MENYELAMATKAN SEMUA ORANG
Keselamatan berasal dari bahasa Yunani, yaitu sozo yang berarti menyelamatkan, membebaskan, mengawetkan, melestarikan, menyembuhkan. Dan kaitannya dengan manusia adalah menyembuhkan dari kematian atau mempertahankan hidup. Memperoleh keselamatan merupakan salah satu kerinduan manusia yang paling dalam. Menurut Paulus; Sebab kasih kaunia, kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Keselamatan tidak dibatasi dengan hanya penebusan dan pengampunan dosa saja, tetapi secara lengkap mengandung 4 arti penting:
1. Diselamatkan dari dosa dan pertobatan
2. Diselamatkan dari kehancuran dan penghinaan
3. Diselamatkan dari tubuh yang menderita atau sakit
4. Diselamatkan dari segala kutuk dan maut
Bagi yang belum menerima keselamatan, terimalah Tuhan sebagai Juruselamat dengan: mintalah, beriman, bersyukurlah. Beberapa bukti yang terdapat dalam Alkitab bahwa Allah menyelamatkan manusia:
1) Allah menyelamatkan manusia dengan menciptakan segala sesuatu
2) Allah menyelamatkan manusia dalam perjalanan hidupnya
3) Allah menyelamatkan manusia dengan menghadirkan sesama
Tanda keselamatan manusia yang paling nyata dan agung adalah kehadiran Yesus Kristus. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengkaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal (Yoh 3:16). Oleh karena itu, Santo Paulus mengatakan: Barang siapa mengenal Yesus, ia mengenal Allah sendiri.
Tanda cinta kasih Allah pada keselamatan manusia:
a) Alam semesta yang luas dan indah
b) Orang-orang yang disekitar kita yang memiliki niat baik dan mau bekerjasama dalam membangun dunia atau menjadi sarana keselamatan bagi orang lain
Allah adalah sumber keselamatan bagi manusia dalam peristiwa hidupnya sehari-hari:
a) Allah sumber keselamatan, maka setiap orang harus menampilkan kehadiran Allah yang tidak kelihatan, seperti Yesus yang telah menampilkan wajah Allah yang tidak kelihatan
b) Kita pun juga harus menjadi perwujudan kehendak Allah untuk menyelamatkan manusia dalam peristiwa hidup sehari-hari, seperti: mencerdaskan kehidupan bangsa, memberi lapangan pekerjaan pada sesama, menolong sesama yang sakit tanpa memandang agama, suku, dan ras.
Tahap wahyu Allah yang penuh:
a) Tahap wahyu Allah yang penuh dan defenitif ada dalam sabda-Nya yang telah menjadi daging, yaitu Yesus Kristus, pengantara, dan kepenuhan Wahyu
b) Sebagai Putra Allahyang menjadi manusia, Dia adalah Sabda yang sempurna dan definitif dari Bapa. Dengan pengutusan Putra dan penganugerahan Roh Kudus, Wahyu telah lengkap secara penuh, namun maknanya yang lengkap dipahami oleh iman Gerja secara bertaha[ selama berabad-abad.
Bab 2
BERAGAMA DAN BERIMAN SEBAGAI TANGGAPAN ATAS KEHENDAK ALLAH
Wahyu adalah pernyataan diri Allah terhadap manusia. Iman adalah tanggapan manusia terhadap wahyu Allah. Dan agama adalah yang memiliki unsur dasar wahyu dan iman, tidak hanya dihayati secara personal tetapi juga secara kolektif. Hidup manusia dalam beragama selalu bersifat dinamis, maksudnya manusia dapat bergerak semakin mengerti, memahami, menghayati, dan mengaplikasikan ajaran imannya dalam kehidupan sehari-hari dan berkembang untuk menuju dalam perbaikan diri. Demikian juga manusia juga bergerak menjawab tuntutan dan perkembangan jaman, orientasi hidupnya semakin luas/universal dalam misi keselamatan Tuhan.
Menurut pandangan umum, agama adalah sesuatu yang melekat dalam diri seseorang, berupa ungkapan dan perwujudan keyakinan pribadi yang menuntun seseorang pada keselamatan masa kini dan nanti di akhirat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama didefinisikan sebagai ajaran/sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta tata kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia lingkungannya. Dalam Glossary Katekismus Gereja Katolik dikatakan bahwa agama adalah satu perangkat kepercayaan dan tindakan yang diikuti oleh mereka yang berkomitmen untuk melayani dan menyembah Allah. Jadi agama dapat disimpulkan menjadi satu perangkat kepercayaan (iman) yang mengatur hubungan manusia dengan Allah dan manusia dengan sesamanya serta lingkungannya, melalui doa, ritual, atau liturgi, dan ajaran moral.
Alasan/motivasi yang muncul saat manusia menganut suatu agama:
a) Mencari perlindungan (rasa aman) bagi hidupnya
b) Menemukan jawaban atas persoalan hidup
c) Menemukan arti/makna hidup
d) Sebagai pedoman dalam menentukan tindakan yang baik
e) Memuaskan kerinduan akan masa depan yang baik
Penghayatan/praktek beragama yang tidak benar:
a) Menjalani hidup beragama hanya sebatas hal-hal yang lahiriah
b) Beragama KTP (beragama dirasa sudah cukup jika mencantumkan identitas agama yang dianutnya dalam KTP)
c) Beragama hanya menjalankan perintah-perintah dari pimpinan saja
d) Menyalahgunakan agama untuk kepentingan diri sendiri atau kelompoknya
e) Menjadikan agama untuk kepentingan politis
Tujuan manusia beragama:
1) Menemukan rasa aman ketika menghadapi kesulitan di dalam hidup
2) Untuk memperoleh arti hidup
3) Untuk pedoman dalam menentukan tindakan yang baik
Penghayatan nilai-nilai hidup beragama yang tidak benar akan menimbulkan sikap munafik, fanatisme sempit, dan munculnya berbagai bentuk tindakan manusia yang tidak baik, misalnya pelanggaran-pelanggaran hukum, pelanggaran HAM, pelanggaran kemanusiaan, korupsi dan sebagainya. Beragama yang benar harus didasarkan pada dorongan dari dalam untuk mencari kebenaran. Beragama harus dengan motivasi untuk membangun hubungan yang semakin dalam dengan Tuhan dan sesamanya.
Gereja harus mempertimbangkan tujuannya adalah cinta kasih antar umat manusia makin berkembang dan dilandasi oleh nilai-nilai universal yang terdapat pada semua bangsa dan semua agama. Berdasarkan Nostra Aetate art. 1 tersebut, beragama yang benar adalah:
1) Tidak bersikap formalistis dalam beragama
2) Benar-benar mendalami ajaran agama kita
3) Mengamalkan ajaran agama secara baik dan benar
4) Bersikap kritis dalam menyikapi pandangan agama sendiri maupun agama orang lain
Agama membawa kita pada persahabatan dengan Allah sekarang dan selamanya, dan tiada lain yang lebih penting daripada hal ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar